SDU DAAR EL-DZIKIR

Sholih, Cerdas, Mandiri dan Berprestasi

http://3.bp.blogspot.com/-z5c_LmEQir0/WeqW2TpB6WI/AAAAAAAACl4/KdIjQgpv2fQ2Fjal-78dfdT4SgdFFVD7QCK4BGAYYCw/s1600/banner.jpg

Kamis, 05 Maret 2015

BEKAL SEORANG GURU

 http://www.spotsylvania.k12.va.us/cms/lib09/VA01918722/Centricity/Domain/288/2013-2014/Back-to-School.jpg 

Guru adalah pendidik dan pengajar pada pendidikan anak usia dini jalur sekolah atau pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Dalam definisi yang lebih luas, setiap orang yang mengajarkan suatu hal yang baru dapat juga dianggap seorang guru.


Guru adalah seorang pengajar  ilmu. Untuk mencapai keberhasilan dalam menyampaikan ilmu, maka dibutuhkanlah bekal-bekal untuk meraih keberhasilan tersebut.

Bekal seorang guru supaya berhasil dalam mendidik diantaranya sebagai berikut :

1. Ilmu
Orang yang tidak mempunyai ilmu tidak mungkin bisa berbagi ilmu. Pepatah Arab mengatakan :
فاقد الشيء لا يعطيه
" Orang yang tidak punya tidak akan bisa turut bisa berbagi "

Seorang guru menginginkan anak didiknya menguasai rumus-rumus, memahaminya dengan baik. Akan tetapi sang guru tersebut tidak memiliki pengetahuan tentang hal tersebut atau mungkin tidak menguasai. Bagaimana mungkin hasilnya akan baik? atau mungkin hanya menjadikan anak didik kebingungan.

2. Hikmah

Hikmah itu adalah ilmu-ilmu yang bermanfaat, pengetahuan yang mumpuni, akal yang terus, pemikiran yang matang dan terciptanya kebenaran dalam perkataan maupun perbuatan. Hikmah adalah bertutur kata dan bertindak dengan tepat serta meletakkan segala sesuatu pada tempatnya.

3. Hilm ( kelembutan/tidak mudah emosi)

Pada dasarnya manusia memiliki amarah. Ketika seseorang bisa mengendalikan amarahnya saat itulah dia memiliki sifat al Hilm. Sifat Hilm butuh latihan mengendalikan jiwa yang penuh emosi dan berusaha dengan gigih untuk mendapatkannya.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
 إنما العلم بالتعلم والحلم بالتحلم
 ”Ilmu itu diperoleh hanya dengan belajar dan sifat al-hilm hanya diperoleh dengan cara berusaha.” (Diriwayatkan oleh Al-Khathib, dinilai hasan oleh Al-Albani) 

Orang yang memiliki sifat al-hilm (kelembutan) ia memiliki dua hal yang mulia :
  • Kemampuan akal yang luas, 
  • Kebesaran jiwa. 
Dengan kemampuan akal yang luas menjadikan tidak bertindak sembarangan, selalu menimbang antara mashlahat dan mudharat atas tindakannya. Ketika emosi memuncak maka dengan kebesaran jiwa akan mampu menahan emosinya.

bersambung...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

http://4.bp.blogspot.com/-07kOzRBuMes/WeqZBjcRwCI/AAAAAAAACmQ/aWhHGt_IwqI1tHgppYAUpi4jADW8SmPtwCK4BGAYYCw/s1600/banner%2Bsdu%2B3.jpg